Main Article Content

Sri Hartatik

Abstract

Diakui atau tidak saat ini kebanyakan guru mengajar dikelas lebih banyak menggunakan metode ceramah, alasan yang dikemukakan oleh guru mengapa cenderung menggunakan metode ceramah adalah mudah dilaksanakan, selain itu alasan lainnya adalah kebanyakan murid yang diajarnya bersifat pasif. Namun apakah benar alasan yang dikemukakan oleh guru seperti itu? Menurut hemat penulis, hal tersebut tidak sepenuhnya benar, berdasarkan pengalaman dilapangan sebagai praktisi pendidikan (guru), guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam mengajar karena mereka miskin metode mengajar yang lain, memang diakui atau tidak Pemerintah sebenarnya telah banyak menggelontorkan uang untuk mendidik dan melatih guru melalui Pendidikan dan pelatihan (Diklat), Workshop, seminar dan lain sebagainya. Tujuannya satu, yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru di dalam menggunakan metode pembelajaran yang merangsang murid untuk aktif, kreatif dan inovatif. Salah satu metode yang dikenalkan kepada guru adalah Model Pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan Tehnik Team Asistead Individualisition (TAI). Secara garis besar tehnik ini dilakukan dengan cara membagi kelas menjadi kelompo kecil sekitar 4 atau lima orang yang dipilih secara heterogen, kemudian diberikan bantuan baik secara individual melalui kelompok. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS), kemudian masing-masing kelompok berdiskusi menemukan konsep yang ada di LKS tersebut, setelah itu, setiap siswa diberikan tanggung jawab untuk memecahkan soal di LKS itu, sehingga disinilah peran aktif setiap anggota kelompok dituntut. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sumenep kelas 8-3, menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang terdiri dari dua siklus. Siklus I menggunakan 2 kali pertemuan tatap muka dan diakhiri dengan penilaian atau Evaluasi. Sedangkan pada siklus II, adapun langkahnya sama dengan siklus I cuma berbeda perlakuan karena di siklus II sub materinya berbeda. Adapun hasil yang didapat dalam pelaksanaan pembelajaran Metode Kooperatif dengan teknik Team Asistead Individualisition (TAI) adalah sebagai berikut: Ketika dilakukan penilaian di Pra Siklus didapat nilai rata-rata siswa : 54,16, kemudian setelah Siklus I terjadi kenaikan nilai rata-rata sebesar: 67,25 dengan tingkat ketuntasan belajar sebanyak 60%. Dan pada saat dilakukan evaluasi pada siklus II nilai rata-rata siswa sudah mencapai nilai : 84,5 dengan ketuntasan belajar sebanyak  97,2%. Sehingga bisa disimpulkan bahwa penggunaan Metode Pembelajaran Metode Kooperatif dengan tehnik Team Asistead Individualisition (TAI), dengan menggunakan dua siklus dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas 8-3 SMP Negeri 1 Sumenep dengan materi belajar Tekanan.

Article Details

How to Cite
Hartatik, S. (2021). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS 8.3 SEMESTER II SMPN 1 SUMENEP TAHUN AJARAN 2015/2016 . LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA, 11(1), 8-20. https://doi.org/10.24929/lensa.v11i1.127