RESPON GURU IPA TERHADAP PEMBELAJARAN IPA BERINTEGRASI ETNOSAINS: STUDI PENDAHULUAN DI KABUPATEN BANGKALAN
Main Article Content
Abstract
Pengembangan kualitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan memenuhi tuntutan global yang sangat kompleks membutuhkan guru IPA yang profesional. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas adalah menerapkan pembelajaran IPA berintegrasi etnosains. Tujuan penelitian adalah mengetahui respon guru IPA dalam melaksanakan pembelajaran IPA berintegrasi etnosains Penelitian melibatkan guru IPA di kabupaten Bangkalan. Instrumen pengumpulan data menggunakan data primer yaitu hasil pengisian angket oleh guru IPA. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dipersentasekan. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pembelajaran berintegrasi etnosains merupakan model pembelajaran yang dapat dilaksanakan dengan mudah, semua konsep dapat dilakukan pembelajaran. Metode pembelajaran dilaksanakan dengan observasi, dan sumber belajar dari lingkungan serta penilaian dilakukan secara autentik.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.